Pengunjung Website
Hari Ini: 7,655
Minggu Ini: 74,183
Bulan Ini: 74,183
|
Jumlah Pengunjung: 14,932,710

Ceramah Psikologi tentang Non-Suicidal Self Injury (NSSI) dalam Rangka HUT Ke-68 PIA Ardhya Garini

TNI AU. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 PIA Ardhya Garini, PIA Ardhya Garini Bakorda Bandung menggelar ceramah psikologi bertemakan “Non-Suicidal Self Injury (NSSI)” bertempat di Gedung Wiriadinata Makopasgat, Kabupaten Bandung. Selasa, (5/11/ 2024).  

Ketua PIA Ardhya Garini Bakorda Bandung Ny. Rina Oki Yanuar menyampaikan ceramah psikologi tentang mengenal Nonsuicidal Self Injury atau NSSI ini dipilih karena saat ini cukup marak terjadi kasus pada remaja bahkan anak-anak yang melakukan tindakan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. “Ceramah ini akan membahas tentang perilaku NSS, faktor penyebab, dan bagaimana menyikapi atau penanganannya akan diulas oleh ibu  Ayu Riana Sari  Ph.D., Psikolog," ujar Ny. Oki Yanuar.

Ceramah dibawakan oleh Ayu Riana Sari, Ph.D., seorang psikolog yang memiliki pengalaman luas dalam penanganan kasus-kasus terkait kesehatan mental remaja.  Pemapar menjelaskan bahwa NSSI adalah perilaku melukai diri sendiri tanpa adanya niat bunuh diri, seperti menyayat, membakar, atau menusuk bagian tubuh. Ia mencontohkan beberapa kasus yang baru-baru ini terjadi, seperti siswa  yang melakukan self-harm karena terpengaruh video di TikTok, dan mengikuti tren di kalangan teman-temannya.

“NSSI dapat terlihat dari gejala-gejala fisik seperti luka sayatan, bekas gigitan, atau lebam di tubuh. Selain itu, sering kali disertai dengan tanda-tanda psikologis seperti perasaan sedih, tekanan mental, menghindari interaksi sosial, serta perasaan gagal atau tidak berguna,” jelas Ayu. Ia juga menjelaskan faktor penyebab NSSI terkait kesehatan mental, rendahnya toleransi terhadap stres, ketidakmampuan mengatur emosi, trauma masa kecil, hidup penuh tekanan, masalah dalam relasi keluarga, dan pengaruh media sosial.

Sebagai solusi, pemapar mengajak para orang tua untuk tidak panik jika mendapati anaknya mengalami gejala NSSI. “Yang paling penting adalah orang tua tetap tenang, menyediakan waktu mendengarkan anak, menjaga komunikasi yang baik, dan membantu anak mengenali perasaan serta gejala keinginan untuk menyakiti diri. Dukungan kualitas waktu bersama, , juga sangat penting dalam pencegahan NSSI,” jelasnya.

Selain ceramah psikologi kegiatan ini juga diisi dengan  menampilkan peragaan seragam organisasi oleh anggota PIA Ardhya Garini Gabungan Kopasgat. Peragaan seragam organisasi ini dimaksudkan mengingatkan kembali tata cara pemakaian dan penggunaan seragam sebagai pedoman bagi semua anggota PIA Ardhya Garini, khususnya jajaran Bakorda Bandung.

Acara ini dihadiri juga  oleh  Ketua PIA Ardhya Garini Bandung Ny. Rina Oki Bakorda Yanuar;  Ketua PIA AG Gab. Kopasgat  Ny. Retno Yudi Bustami; Ketua PIA AG Cab BS Seskoau Ny. Kadek I Made Susila;  Ketua PIA AG Ranting 02-5 Dislitbangau Gab. Mabesau Ny. Dewi Teguh Darmawan; Ketua PIA AG Cabang 04 / D.I Lanud Husein Sastranegara Ny. Annisa Alfian; Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 4 Lanud Sulaiman Gabungan Kodiklatau Ny. Agiet Rohmat Kusmayadi; Ketua PIA AG Ranting 05-5 Wingdik 800 /Pasgat Gabungan Kodiklatau Ny. Iva Harry Nugroho;  Ketua PIA AG Anak Ranting 004-05-3 Lafiau Ny. Sri Tedjo Narko serta sejumlah anggota PIA Ardhya Garini Bakorda Bandung.