TNI AU. London- Dispenau. Memasuki hari kedua kegiatan Global Air and Space Chiefs’ Conference 2023", Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA, kembali hadir pada konferensi ruang angkasa dan udara global, di IET Savoy Place, London, Inggris. (13/7/23).

Pada konferensi hari kedua, tampil sebagai pembicara utama James Heappey MP Minister of State (Minister for Armed Forces and Veterans), Air Chief Marshal Sir Rich Knighton (Chief of the Air Staff, Royal Air Force), Air Marshal Robert Chipman (Chief of the Air Force, Royal Australian Air Force), dan General B Chance Saltzman (Chief of Space Operations, United States Space Force).

Pada sesi ini dibahas perspektif strategis Anngkatan Udara negara mereka. Topik ini mencakup juga seni untuk memastikan kesiapan tempur, baik pada saat ini, dan kondisi kesiapan tempurnya di masa depan, dengan menggunakan ketangkasan, fleksibilitas, dan kekuatan udara yg mematikan. Pembahasan mencakup prioritas masing-masing negara, dan bagaimana mereka berniat untuk memastikan efek dari integrasi, lintas domain, antar angkatan udara dan di seluruh area operasi.

Selanjutnya, pada sesi Space & Emerging Technology, para pemikir dan praktisi udara terkemuka, menyoroti perkembangan kritis, baik dari segi militer maupun komersial, yang berbasis kekuatan udara efektif dan bagaimana kedua sifat/hal dapat secara pararel meningkatkan komersialisasi dan militerisasi. Bagaimana kemampuan di udara dapat dimanfaatkan secara meningkat untuk kebaikan bersama, dalam menangani beberapa tantangan eksistensial bagi spesies dan planet kita dan juga mempertimbangkan kemungkinan teknologi yang baru dapat menawarkan solusi-solusi dari tantangan yang dihadapi oleh angkatan udara.

Lebih dari 50 pimpinan angkatan udara dan antariksa dari seluruh dunia, turut ambil bagian dalam forum global yang bertemakan Global Air and Space Power.

Dalam kegiatan ini, ikut mendampingi Kasau, Asintel Kasau Marsda TNI Dr. Age Wiraksono dan Aspotdirga Kasau Marsda TNI Andi Wijaya, S.Sos.

Semua input masukan dan relasi yang didapat tentu akan membantu TNI AU mengantisipasi tantangan masa depan, merumuskan perencanaan pembangunan kekuatan air power kita, sehingga TNI AU bisa mengawal kedaulatan di udars, keamanan nasional dan kepentingan nasional kita menuju era Indonesia emas 15 tahun lagi.